Tutorial Global Mapper 12 Lanjutan 2 ini berisi tentang cara membuat batas DAS dan delineasi sungai secara otomatis dan memotong citra atau DEM dengan poligon atau batas admin.
Delineasi Batas DAS dan Sungai di Global Mapper 12
Membuat batas DAS dan delineasi sungai otomatis di Global Mapper versi 12 (untuk versi 11 ke bawah tidak terdapat tool generate watershed) cukup mudah dan simpel dibandingkan dengan menggunakan ArcGIS karena Global Mapper software yang bersifat teknis dalam arti lain tidak kebanyakan teori seperti di ArcGIS. Data yang digunakan harus mempunyai ketinggian dengan asumsi bahwa air mengalir dari daerah tinggi menuju daerah rendah. Pada tutorial ini menggunakan data GDEM ASTER versi 2, agar lebih cepat dalam proses di anjurkan daerah yang akan di generate tidak terlalu luas jika terlalu luas akan lama dan bisa2 menjadi Erorr. Langkah pertama buka data, pilih menu file pada menu utama Global Mapper pilih Generate Watershed, muncul kotak dialog seperti gambar disampng, ada dua tab menu; Watershed Option berisi tentang ukuran piksel atau resolusi spasial dari data jika data menggunakan proyeksi UTM (meter) maka kotak X dan Y mempunyai satuan “meter” dan jika menggunakan proyeksi atau koordinat decimal degree akan berisi “Arc degree”. Besarnya resolusi berpengaruh pada hasil dari pembuatan batas dan sungai, semakin kecil angkanya maka hasilnya akan semakin detil juga. Stream Cell Count menunjukkan berapa banyak piksel yang akan di akumulasikan untuk menjadi sungai semakin kecil maka semakin banyak hasil delineasi sungainya. Kotak Depression fill depth berguna sebagai pengkoreksi data DEM tersebut yang berguna untuk membuat jaringan aliran. Tab menu kedua Watershed Bounds yaitu cakupan wilayah yang akan di generate untuk batas DAS dan sungai. Pembatasan cakupan wilayah tersebut dapat menggunakan batas admin seperti kecamatan atau kabupaten meskipun data DEM cakupanya lebih luas. Setelah semua spesifikasi sudah terisi tinggal klik ok maka Global Mapper akan membuat sendiri batas DAS dan sungai tersebut. hasilnya seperti gambar dibawah ini. hasil dar pembuatan kontur atau sungai dapat di export ke format lain seperti SHP atau yang lain dengan menggunakan file terus export vektor file pilih sesuai kebutuhan.
untuk membatasi wilayah yang akan di generate dapat menggunakan tool select atau feature info tool yang berupa gambar “i” setelah itu masuk ke tab menu watershed bounds klik pada “crop the selected area”.
Memotong Data Raster dengan Global Mapper
Feature info Tool mempunyai fungsi lain seperti memotong data raster (dem atau citra satelit lainya) tinggal di klik area pemotong dengan feature info tool setelah itu klik file pada menu utama export data raster sesuai kebutuhan (banyak pilihan tool export). Sekian tutorial Global Mapper versi 12 Lanjutan 2 ini, untuk tutorial lainya menyusul.
Jika menurut anda bermanfaat silahkan berikan komentar dibawah ini. untuk tutorial Global Mapper 12 lanjutan pertama lihat DISINI terima kasih.
Kata Kunci:
- tutorial global mapper pdf
- global mapper 12
- tutorial envi bahasa indonesia
- global mapper tutorial pdf
- cara plot koordinat global mapper
tanya lagi. untuk generate watershed saya yang sudah ada DAS yg lebih besar, sudah di crop batas das beserta data DEM nya pas di generate kok ada wilayah yang nggak masuk ke das kecil ya? nah itu salah siapa? *lho
maksudnya das kecil apa ya ?
di global mapper kan ada Analysis >> Generate Watershed, nah itu tapi kok ada daerah yg ndak masuk ya? spt gambar berikut
http://i.imgur.com/gb32nxO.jpg?1
atau ada yg salah pas masukkan input?
http://i.imgur.com/2YPsXWr.jpg?1
langkahnya buat datanya menjadi koordinat meter dulu kemudian stream cell count nya di perkecil misalkan 1000, semakin kecil angkanya semakin banyak sungainya dan mencakup semua wilayah.
saya mau tanya, kenapa ya tinggi elevasi yang di global mapper tidak sama dengan tinggi elevasi yang ada. misalnya di lihat di google earth/peta daerah tersebut terdapat sungai, akan tetapi ketika di global mapper di DAS tersebut tidak menunjukan kalau konturnya merupakan daerah aliran sungai…. makasih sebelumnya
perbedaan data pada kasus ini dilihat dari pengetahuan dasar tentang data mencakup resolusi spasial.
agar lebih terlihat jelas, coba lihat dengan data DEM SRTM / Global DEM ASTER yang ditampalkan dengan kontur kemudian lihat dalam bentuk 3D.
Selamat malam
saya ingin bertanya sewaktu saya masukan data dengan format .shp ke global mapper berupa data kontur, kok ketika di klik 3D path Profile/Light og Sign Tool dan juga telah di klik kanan, hasil konturnya tidak keluar yah malah disuryh buka data berupa .dems
apa yg salah ya ?
kalau untuk proses Path Profile/Light Of Sight dasarnya memang harus pakai Data DEM. bisa menggunakan data SRTM atau ASTER GDEM.